Sabtu, 17 September 2011

Metode Waterfall

         Metode air terjun adalah sebuah proses desain berurutan, sering digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak (RPL), di mana setiap kemajuan dilihat terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melalui tahap investigasi, analisis, desain, implementasi dan perawatan. penjelasannya adalah sebagai berikut:
  1. Tahap investigasi dilakukan untuk menentukan apakah terjadi suatu
    masalah atau adakah peluang suatu sistem informasi dikembangkan. Pada
    tahapan ini studi kelayakan perlu dilakukan untuk menentukan apakah
    sistem informasi yang akan dikembangkan merupakan solusi yang layak 
  2. Tahap analisis bertujuan untuk mencari kebutuhan pengguna dan organisasi
    serta menganalisa kondisi yang ada (sebelum diterapkan sistem informasi
    yang baru). 
  3. Tahap disain bertujuan menentukan spesifikasi detil dari komponenkomponen
    sistem informasi (manusia, hardware, software, network dan
    data) dan produk-produk informasi yang sesuai dengan hasil tahap analisis. 
  4. Tahap implementasi merupakan tahapan untuk mendapatkan atau
    mengembangkan hardware dan software (pengkodean program),
    melakukan pengujian, pelatihan dan perpindahan ke sistem baru. 
  5. Tahapan perawatan (maintenance) dilakukan ketika sistem informasi sudah
    dioperasikan. Pada tahapan ini dilakukan monitoring proses, evaluasi dan
    perubahan (perbaikan) bila diperlukan.

                                                  Gambar 1.1 desain metode waterfall
    
           Namun dalam pengembangan metode tersebut terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan nya, berikut ini beberapa kekurangan yang dimiliki metode waterfall ini
  1. Membutuhkan keahlian yang baik atau yang telah berpengalaman dalam mengembangkan perangkat lunak, dalam arti metode ini kurang cocok bagi pemula.
  2. Diperlukan majaemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak
  3. Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
  4. Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara eksplisit.
  5. Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.
  6. Kesalahan di awal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya
     Adapun beberapa kelebihannya, yaitu :
  1.  Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.
  2.   Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan
  3.   Cocok untuk system software berskala besar.
  4.   Cocok untuk system software yang bersifat generic.
  5.   Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More